10 Agustus 2009

Dari pagi hingga pagi kembali

Semua tak mengerti apa yang aku rasakan sejak aku mengenal kamu, termasuk kamu. saat aku berdiri diantara kesalahan, dan aku harus menunggu dalam ketidakmungkinan. kamu tahu keindahan yang kamu butuhkan semuanya dapat aku berikan, aku selalu ada saat kamu merasa sendirian, namun selama itu kamu hanya beri aku kebahagiaan di pagi hari, padahal aku bernafas dari pagi hingga pagi kembali.
aku tak tahu pasti sampai kapan kepedihan ini menemani, tapi yang pasti sampai kapanpun aku akan menemani dan mencintaimu dalam kepedihan ini.

21 Mei 2009

Air mata

Kan menjadi kerinduan pagi

Tak mudah bagiku menyimpan mawar saat melati telah memenuhi taman hati ini. walau masih ada ruang yang kusisakan, tapi tak banyak yang mengetahuinya termasuk kamu. saat kubuka mata, saat pagi terjaga saat itu biasanya kusandarkan mimpi tuk bisa kembali, walau hanya sebatas mimpi.

Kucoba untuk melawan hati dengan ataupun tanpa adanya untaian kata, meski tak bemakna tapi berguna. Meski noda itu melumuri badanku, dan airpun tak mampu menghilangkan semuanya kini kucoba jalani hidup tanpa adalagi mawar terlihat didepan jendela kamarku yang biasanya tersenyum seiring mentari pagi.

Semoga aku bisa menjadi mentari yang kan selalu menyinari bumi sepanjang hari, meski tak sepanjang malam.,

Selalu dihati..

Semuanya kan berakhir pagi ini seiring mentari yanga mulai meninggi, tak banyak yang telah aku berikan. Hanya seutas tali untuk mengikat hubungan kita agar selalu ada, selalu dihati. Didunia ini tidak ada yang pasti, yang pasti hanya ketidakpastian itu sendiri itu yang pernah aku baca, dan memang benar adanya. didunia ini tidak akan ditemukan sebuah kepastian.
Seperti sebuah buku, yang mampu menceritakan berbagai kisah namun akhirnya akan didapat sebuah ending yang tak semuanya sesuai dengan harapan ataupun keinginan kita.

Tak Berjudul

Cakrawala pagi menusuk ke relung hati
Saat kabut tebal mulai selimuti bumi
Aku terdiam menyaksikan indahnya pagi
...

25 Februari 2009

Pagi, tak lagi pagi

Harapan itu sedang duduk manis di taman yang terabaikan
Menunggu Hujan
Saat pagi tak lagi pagi
Menunggu mentari yang tak mau meninggi

Hanya tetes airmata basahi bunga yang sedang mekar
Beri kesedihan
Taburkan duka yang membekas hingga tepi senja
Yang akan terhapus dengan tawa kerinduan

Asa yang tersisa
Coba mencari makanan dari akar yang tertancap kuat katanah

Hujan yang dinanti akhirnya menyentuh bumi
Gemericiknya bangunkan daun yang tertidur
Basahi dahan yang tak sanggup lagi menahan kuatnya harapan

17 Januari 2009

Lembaran Pagi

Pesonamu luluhkan waktu
Keelokan nuansa kesejukan
Harmoni menembus haru
Indah tak terlukiskan

Awan biru senandungkan sebait lagu
Iringi langkah mentari yang meninggi
Bebaskan relung jiwa yang terbelenggu
Maknai lembaran-lembaran pagi